Prinsip Dasar Ilmu Mekanika Tanah
Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu teknik yang mempelajari prilaku tanah dan sifatnya dikarenakan adanya gaya regangan dan tegangan.
Sedangkan teknik podasi adalah aplikasi prinisp-prinsip mekanika tanah dan geologi, yang umum digunakan pada perencanaan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung dan lain-lain.
Prinsip dasar ilmu mekanika tanah juga erat kaitannya dengan ilmu perkiraan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dari kondisi tanah ideal dilapangan.
Bumi terdiri atas batuan dan tanah dengan butir-butir berupa ruang pori yang terisi udara dan air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan sisa pelapukan tumbuhan maupun hewan yang disebut tanah organik.
Batuan merupakan kumpulan butir-butir mineral alam yang saling terikat erat dan kuat, sehingga sukar untuk dilepaskan.
Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir minal alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisah.
Ada juga tanah jenis Cadas yang merupakan peralihan antara batu dan tanah. Berikut jenis tanah berdasrkan fraksi dan ukuran butir :
1. Kerikil (gravel) > 2.00 mm
2. Pasir (sand) 2.00 - 0.06 mm
3. Lanau ( silt) 0.06 - 0.002 mm
4. Lempung (clay) < 0.002 mm
Tanah berdasarkan campuran butir
1. Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir tanahnya berupa pasir dan kerikil.
2. Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa lempung dan lanau.
3. Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan sisa tumbuhan dan hewan.
Tanah berdasarkan sifat lekatannya
1. Tanah Kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butimya. (tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak).
2. Tanah Non Kohesif adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butimya. (hampir tidak mengandung lempung dan pasir).
3. Tanah Organik adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (bersifat tidak baik).
Pada prinsipnya, ilmu ini bisa dikatakan susah-susah gampang. Didasarkan pada analisa jenis dan spesifikasi tanah.
Dikatakan susah karena begitu banyak rumus kompleks dan statis yang harus diakumulasikan berdasarkan klasifikasi jenis dan sifatnya.
Namun gampang karena praktis, tidak seperti mekanika teknik, dimana engineer menganalisa setiap bentuk dan gaya-gaya dalam yang merepotkan.
a. Kadar air.
b. Angka pori dan porositas
c. Kerapatan jenuh dan terendam
d. Derajat kejenuhan
Ws = Berat jenis kerapatan tanah kering
Ww = Berat jenis kerapatan tanah basah
b. Angka pori dan porositas (factor pembanding).
Vs = Volume berat jenis butir tanah asli
Vv = Volume tanah asli
c. Kerapatan jenuh dan terendam
Keterangan :
Ysat = Berat volume jenuh
d. Derajat kejenuhan
Vw = Volume berat tanah kering
Soal : 2
Suatu tanah jenuh air mempunyai berat volume kering sebesar 16.2 kn/m3. Kadar air 20 %. Tentukan berat jenis spesifik (Gs), angka pori (e), berat volume jenuh (Ysat).
Jawab : 2
Berat jenis spesifik
Soal : 3
Suatu contoh tanah seberat 30.6 kg, mempunyai isi 0.0183 m3. Bila dikeringkan dalam tungku beratnya menjadi 27.2 kg, dan berat jenis butirnya (Gs) diketahui 2.65, tentukan :
a. Kerapatan tanah (berat volume basah)
b. Kerapatan butir (berat volume kering)
c. Kadar air
d. Angka pori
e. Porositas
f. Derajat kejenuhan
Jawab : 3
a. Kerapatan tanah
c. Kadar air
d. Angka pori
Daata suatu tanah diketahui sebagai berikut : angka pori 0.75, kadar air 22%. Berat spesifik tanah 2.66, hitunglah.
a. Porositas
b. Berat volume basah
c. Berat volume kering
Jawab : 4
a. Porositas
Data suatu tanah diketahui sebagai berikut : Porositas tanah 0.45, berat spesifik 2.68, kadar air 10 %. Tentukan masa air yang harus ditambahkan agar tanah mempunyai volume 10 m3 menjadi jenuh.
Jawab : 5
Soal jawab diatas merupakan contoh umum design tanah pada laboratorium. Tidak menutup kemungkinan jenis, sifat dan karakteristik dari unsur tanah berubah, tentunya perhitugan diatas juga dapat berkembang mengikuti pola yang ada.
Namun dasar dan penerapan perhitungan diatas adalah rumus tetap yang baku pada prisip-prinsip tanah dan merupakan metode perhitungan umum.
No comments: