Pengantar Perencanaan Proyek


Perencanaan proyek dapat dikatakan sebagai suatu pedoman pelaksanaan pekerjaan proyek melalui acuan normative suatu rancangan, dan dapat diaplikasikan kedalam bentuk yang fungsional. 

Sebelum melakukan design suatu perancangan, alangkah baiknya jika kita dapat mengetahui prinsip dan tata cara pelaksanaan perancangan yang terangkum dalam pengantar perencanaan proyek berikut.


Misalnya, seorang arsitek diberikan pekerjaan untuk membangun suatu bangunan. Arsitek tersebut segera mengambil langkah-langkah kerja awal seperti.

1. Mengetahui fungsi, kegunaan dan tujuan suatu bangunan.2.    Survey lokasi dan kondisi letak bangunan yang akan dikerjakan.
3. Mengetahui segala syarat bangunan dari instansi yang bersangkutan.
4. Menyelidiki keadaan tanah.
5. Prinsip design yang dikehendaki.
6. Ukuran dan perlengkapan bangunan.
7. Ketersediaan anggaran.
8. Meneliti segala aspek menyangkut potensi, dampak lingkungan situasi kondisi sekitar.

Setelah semua hal diatas terpenuhi, maka dimulailah rencana persiapan sementara, yang terdiri dari pembuatan gambar denah, penampang yang dibutuhkan, prespektif jika memang perlu.

Sedangkan recana biaya ditaksir dengan perhitungan kasar. Dan jika sudah ada kesepakat dari pemberi kerja maka dimulailah pengerjaan gambar-gambar bestek dan detail.

Gambar bestek atau yang sering disebut shop drawing adalah uraian detail mengenai gambar sejelas-jalasnya menyangkut keterangan tentang bangunan dan cara pelaksanaan bangunan tersebut maupun tata kelola administrative.

Banyaknya gambar bestek tergantung pada jenis bangunan yang akan dikerjakan. Gambar tersebut digunakan sebagai acuan kepada pelaksana kegiatan (kontraktor) dan termasuk pemborong, agar dapat menjadi gambaran bentuk dan keinginan pemilik (owner) dan bagaimana cara mengerjakannya.

Dalam gambar rencana kerja atau shop drawing, terdiri dari tiga bagian umum yakni :

1. Keterangan Gambar

Biasanya tanpa skala, yaitu keterangan mengenai susunan gambar, peta lokasi termasuk kordinat, metode pelaksanaan dan pihak-pihak proyek yang terlibat.

2. Gambar rencana bangunan

Dipakai ukuran dengan skala 1 : 100 yang terdiri dari gambar denah, tampak bangunan yang diperlukan, potongan melintang dan memanjang rencana atap (jika gedung), dan pondasi.


3. Gambar detail

Digunakan skala gambar 1 : 5, 1 : 10, atau skala gambar lain yang sesuai untuk menjelaskan detai mengenai bagian-bagian struktur.

Dalam detail ini dijelaskan dengan suatu komponen-komponen struktur menyangkut sambungan-sambungan, jenis material dan ukuran sesuai dengan gambar dasar.

Dalam gambar bestek, dibuat seakurat mungkin agar tidak terjadi selisih paham pada proses pelaksanaan dilapangan.

Selain dari itu, lampiran-lampiran data juga di buat dalam buku lain seperti data uji tanah (sondir test), uji pembebann (jika perlu), siklus menajemen,draft rencana anggaran biaya dan spesifikasi, serta ijin manufaktur terkait pelaksanaan.

Semua dokumen terkait perencanaan di verifikasi team ahli engineering dan harus disetujui otoritas pada instansi terkait sebelum diserahkan kepada pihak pelaksana kegiatan (kontraktor).
Pengantar Perencanaan Proyek Pengantar Perencanaan Proyek Reviewed by Frets Wilson on August 23, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.