Analisis Stuktur Tata Ruang Kota
Sesuatu kota akan terdiri dari zona-zona yang konsentris dan masing-masing zona sekaligus mencerminkan type penggunaan lahan yang berbeda dengan menjelaskan bahwa :
Daerah pusat kegiatan (Central Busines District) merupakan pusat kehidupan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Politik dalam sesuatu kota sehingga terdapat bangunan utama untuk kegiatan tersebut.
Rute-rute transformasi terpusat pada zona sehingga zone tersebut mengalami Eksesibilitas yang sangat tinggi , dan group sosial muncul sehingga terjadi persaingan yang kuat antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.
Kelompok yang kuat menguasai ruang yang mampu mempengaruhi sekaligus mengekspansi zona yang dikuasainya sehingga akhirnya sampai pada tahap suksesi dimana seluruh bentuk kehidupan digantikan oleh para pendatang.
Teori Sector ( Homer Hoyt)
Kecenderungan pola sewa tempat tinggal, lebih mengarah kepada pembentukan sektor-sektor yang berkonsentrasi pada besarnya sewa mengikuti besarnya eksebilitas penduduk dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
Sektor ini lebih di minati banyak pendatang yang bertaraf ekonomi lebih baik sehingga membentuk suatu komunitas yang elegan. Teori ini mengisyaratkan bahwa bila:
- Daerah pemukiman bernilai sewa lebih tinggi cenderung berkembang menuju daerah jalur transportasi ke wilayah pusat perdagangan atau pusat pertokoan ,perbankan dan pusat pemerintahan.
- Daerah pemukiman bernilai sewa lebih tinggi cenderung berkembang pada daerah daerah yang bebas dari resiko banjir, bebas pencemaran dengan pemandangan indah dan tenang.
- Cenderung berkembang ke bagian kota yang terbuka sehingga membentuk kota baru dan tidak terdapat penghalang fiscal baik alami maupun artificial.
- Cenderung berkembang kearah jalur-jalur transportasi cepat yang sudah ada.
- Cenderung berkembang kerah pemukiman elite (Real Estate).
Secara garis besar zona yang ada dalam teori sector dapat diperhatikan sebagai berikut :
1. Zona satu : Central Busines District ,merupakan puat kota yang relative terletak ditengah kota yang berbentuk bundar.
2. Zona Dua : (who lesale light manufactury) terlihat peranan jalur transportasi dan komunikasi yang menghubungkan daerah pusat kegiatan ( CBD ) dengan daerah luar dan sangat ditentukan oleh eksebilitas.
3. Zona Tiga : ( Zona kelas rendah) suatu Zona yang dihuni oleh penduduk kelas rendah atau tingkat ekonomi bawah.
4. Zona Empat : ( Zona pemukiman kelas menengah ) Kondisi pemukiman yang lebih baik dari tempat kerja zona tiga, tempat kerja lebih dekat dengan tempat tinggal, standart ekonomi lebih baik dan semakin berkembang serta kemajuan financial lebih mapan dari waktu ke waktu sehingga tempat pemukiman, semula tidak nyaman menjadi tempat yang lebih nyaman.
5. Zona Lima : ( Zona Pemukiman kelas tinggi )Daerah ini menjangkau kepuasan kenyamanan bertempat tinggal dengan kondisi ekonomi yang cukup tinggi mampu membangun tempat hunian yang sangat mahal dan kelompok komunitas digelar sebagai status seckers ,yaitu orang- orang yang sangat kuat status ekonominya dan berusaha mencari pengakuan dari orang lain untuk mendapatkan popularitas Individu.
Teori Inti Ganda (CD Harris Dan Ulkman)
Kebanyakan kota-kota besar tidak tumbuh dalam ekspresi keruangan yang sederhana yang hanya ditandai oleh satu pusat kegiatan saja namun terbentuk sebagai suatu produk perkembangan dan integrasi yang berlanjut terus menerus dari sejumlah pusat pusat kegiatan yang terpisah satu sama lain dalam suatu sistem perubahan ( Multy Central Theory ).
Proses perubahan ditandai oleh gejala spesialisasi dan deferensiasi ruang, zona zona keruangan yang terbentuk tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor jarak dari pusat kegiatan serta membentuk zona – zona yang teratur yang menghasilkan pola keruangan yang khas .
Faktor Penyebab Aglomerasi /Disaglomerasi Fungsi
1. Fasilitas – Fasilitas yang khusus tertentu (specialized facilities).
Menurut pendapatnya kegiatan kegiatan tertentu membutuhkan fasilitas – fasilitas tertentu, sebagai contoh daerah-daerah pengecer / retail distric dalam kegiatan sangat membutuhkan aksebilitas yang maksimal.
Hal ini mempunyai pengertian berbeda dengan ide sentralitas geometris. Misalnya distric pelabuhan akan menguntungkan bila terletak pada pinggir perairan yang dapat melayani daerah pabrik – pabrik sekaligus dekat dengan lokasi sarana angkutan yang besar dan lain lain.
2. Faktor ekonomi eksternal /external economies )
Seperti terjadi di kota – kota besar, adanya pengelompokan fungsi – fungsi yang sejenis menimbulkan keuntungan tersendiri.
Pengelompakan akan berarti peningkatan konsentrasi pelanggan – pelanggan potensial dan memudahkan dalam membandingkan satu sama lain.
Dibutuhkan area yang sangat strategis untuk menunjang mobilitas komsumen dengan member kemudahan melalui fasilitas penunjang terutama akses transportasi yang lebih dekat.
Sarana perhotelan dan pusat pertokooan yang menawarkan berbagai macam produk yang jumlahnya tidak sedikit serta berkwalitas .
3. Faktor saling merugikan antar fungsi yang tidak serupa.
Antogonisme antara pengembangan pabrik pabrik dan pengembangan permukiman kelas tinggi merupaka contoh yang sangat nyata.
Konsentrasi pejalan kaki yang tinggi, mobil-mobil didaerah pengecer ( retail distric) sangat antagonistic terhadap pemusatan fasilitas transportasi kereta api dan juga terhadap daerah – daerah industri besar dan sebaliknya.
Teori ini mempunyai struktur keruangan yang berbeda dengan teori konsentris dan teori sector semua unsure menarik fungsi-fungsi pemukiman,perdagangan dan Indusrti zona keruangannya terlihat pada zona antara lain :
1. Zona Satu : Sentral Busines Distric seperti halnya teori konsentris dan sector pusat kota menampung semua kegiatan kota,pusat fasilitas tranportasi terdapat dampak pelayanan seperti perbaikan, teater dan lain – lain
2. Zona Dua : Wholesale light manufacturing Zona ini membutuhkan jasa angkutan besar seperti angkutan kereta api dilihat dengan CBD Zona ini membutuhkan persyaratan yang sama dengan wholesale yaitu : Transportasi yang baik,dan memadai dilihat dengan pasar dan tenaga kerja.
3. Zone Tiga : Daerah Pemukiman Kelas rendah
4. Zone Empat : Daerah Pemukiman Kelas Menengah
5. Zone Lima : Daerah Pemukiman Kelas Tinggi
6. Zone Enam : Heavy Manufacturing
7. Zone Tujuh : Busines District
8. Zone Delapan : Tempat Tinggal Daerah Pinggiran
9. Zone : Sembilan Zona Industri daerah pinggiran
No comments: