Perjanjian Tanda Gaya Mekanika Rekayasa
Berlakunya perjanjian tanda dalam mekanika rekayasa ditentukan berdasarkan arah gaya yang bekerja pada suatu balok atau struktur yang dibebani. Hal ini berlaku pada semua jenis struktur.
Gaya ini biasanya disebut sebagai beban yang bekerja pada struktur sesuai dengan arah garis kerjanya. Karena setiap sturktur umumnya memiliki gaya dan reaksi yang berbeda pada setiap tipe dan jenis konstruksinya.
Untuk menganalisa struktur, di butuhkan suatu perjanjian tanda. Dan ini sangat berpengaruh pada struktur yang akan di hitung. Perjanjian tanda pada umumnya terbagi atas 2 yaitu perjanjian tanda yang sifatnya sementara dan perjanjian tanda yang sifatnya tetap.
Gaya Normal diberi tanda positif (+), apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang. Sedangkan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak.
Gaya lintang diberi tanda positif (+), apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam. Sedangkan tanda negatif (-) diberikan apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya.
Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan tanda negatif (-) diberikan apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah.
Untuk gaya – gaya horizontal digunakanlah tanda diagram cartesius yaitu : apabila suatu gaya mengarah ke kanan dan ke atas maka tandanya positif dan apabila gayanya mengarah ke kiri dan ke bawah maka tandanya negatif, ini di pakai dalam 1 arah tinjauan.
2. Perjanjian tanda berdasarkan putaran momen
Apabila momen berputar ke kanan “searah jarum jam” maka tandanya adalah positif (+), dan apabila momen berputar ke kiri “Berlawanan jarum jam” maka tandanya adalah negatif (-), ini pun di tinjau berdasarkan 1 arah tinjauan.
3. Perjanjian tanda berdasarkan 2 arah tinjauan
Di dalam sebuah struktur, contoh struktur balok normal yang menumpu pada tumpuan sendi dan rol apabila di tinjau dari sisi kiri dan kanan dan di berikan gaya/aksi di tengah bentang, maka balok tersebut akan melendut/melentur.
Dalam hal ini reaksi tumpuan rol dan sendi memberikan gambaran gaya bahwa putaran momen ke atas di tinjau dari 2 sisi akan menjadikan balok tersebut dominan pada gaya tarik, kondisi ini sebenarnya lebih mengarah pada perilaku balok/batang.
Pada kasus yang lain seperti gambar ke tiga, balok tersebut lebih dominanpada gaya tekan yang biasanya di kenal dengan nama, struktur pelengkung 3 sendi.
Perjanjian tanda horizontal atau searah sumbu batang balok di tinjau dari 2 sisi yaitu sisi kiri dan sisi kanan. pada sebuah balok yang tertumpu pada Reaksi perletakan sendi dan Rol.
Hal tersebut karena didominasi oleh perilaku balok/batang yang dimana, apabila balok tersebut akan mengalami perpanjangan/tarik maka tandanya positif (+), tapi apabila balok mengalami tekan maka tandanya adalah negatif (-).
Terimakasih informasinya kak, sangat membantu
ReplyDelete