Cara Kerja Skala Gambar Konstruksi


Skala gambar merupakan dasar dari ilmu penggambaran akurat atau cara exact suatu konstruksi bangunan.

Adalah suatu keharusan dan syarat baku pada literature keteknikan bahwa semua gambar cetakan produksi engineer, entahkah sipil atau arsitektur, wajib berskala sesuai pedoman yang ada. Terkecuali untuk lembar keterangan, daftar isi, peta, dan lain-lain biasanya dibuat tanpa skala.

Cara kerja skala gambar konstruksi diterapkan sesuai kebutuhan setiap jenis proyek, tergantung efektifinya seorang engineer dalam membaca dan memahami gambar kerja.

Skala bersifat logis pada gambar, berfugsi untuk menampilkan karakter nyata suatu gambar kerja pada ukuran dan model dengan tingkat akurasi sempurna.

Atau bisa dikatakan suatu gambar berskala mewakili keadaan, bentuk, model dan prespektif nyata suatu bangunan  yang tercermin dalam lembar kertas kerja.

Sederhananya, skala adalah metode perbandingan ukuran nyata suatu bangunan dengan ukuran resolusi kertas kerja.

Skala gambar kadang membingungkan bahkan kepada engineer berpengalaman sekalipun jika tidak memahami benar teori ini.

Dengan begitu banyaknya software engineer yang digunakan saat ini, tentu tidaklah sulit mengatur penskalaan gambar karena semua serba otomatis.

Tapi persoalannya, semua gambar tercetakpun berbentuk kertas berskala, dan akan digunakan pada pelaksanaan kerja dilapangan.


Dasar Teori Skala

Dimulai dari dasar skala gambar umum 1 : 100 (1 berbanding 100), artinya 1 cm dalam ukuran gambar berbanding 100 cm atau 1 m dalam ukuran sebenarnya.

Perlu diketahui bahwa, unit satuan yang digunakan dalam gambar adalah ‘cm’ (centi meter), sedangkan dilapangan digunakan satuan ‘m’ (meter).

Pada umumnya diindonesia digunakan satuan unit cm. Jika dalam software, bisa berbeda-beda tergantung stadarisasi software yang digunakan.

Dalam autocad produksi amerika serikat, unit yang digunakan adalah inchi, sedangkan jika diindonesia harus dikonversi lagi kedalam unit cm.

Diisini kita tidak berbicara mengenai autocad, tapi tentang pemahaman skala dalam ilmu teknik.

Jadi, skala 1:100 adalah jika 1 cm dalam ukuran mistar gambar, sama dengan 100 cm atau 1 m dalam ukuran meter tarik.

Materi ini bisa dikatakan gampang-gampang susah. Ada tiga jenis perkiraan perbandingan dengan skala gambar yaitu :


Mengetahui Ukuran Asli Dari Ukuran Gambar


Artinya, jika kita melihat gambar berskala, kita dapat mengetahui berapa perbandingan untuk ukuran yang sebenarnya.

Katakanlah gambar dinding tanpa keterangan ukuran dimensi, dengan skala 1 : 50, jika diukur dengan mistar, ukurannya 8 cm, berapa ukuran sebenarnya pada kondisi nyata?

Jawab :

= (Ukuran mistar) x (skala) /( persamaan unit) = ukuran sebenarnya
= 8 cm x 50 /100 cm = 4 m.

Artinya bahwa, nilai seratus sebagai faktor pembagi adalah nilai tetap suatu persamaan gambar‘cm’ dan ukuran nyata ‘m’ yaitu 1 m = 100 cm.

Jadi dengan menggunakan skala 1 : 50, jika ukuran gambar diukur dengan mistar sebesar 8 cm, maka ukuran sebenarnya dalam meter adalah 4 m. Demikian juga berlaku untuk semua jenis skala.

Mengetahui Ukuran Gambar Dari Keadaan Nyata 


Jika pada saat kita menggambar suatu bangunan nyata, dengan kondisi lahan dan luas bangunan, kita dapat memprediksi lalu menentukan berapa skala efektif yang dapat digunakan agar efisien dalam kertas gambar.

Sebuah lahan dengan ukuran 30 m. Jika skalanya 1 : 250, berapa ukuran pada mistar gambar?.

Jawab :

= (Ukuran nyata) / (skala) x (persamaan unit) = ukuran mistar gambar
= 30 m / 250 x 100 cm = 12 cm.

Sebenarnya ini adalah kebalikan dari cara mencari ukuran nyata dari gambar kerja. 

Mengetahui Ukuran Skala Gambar 


Jika pada kondisi gambar tidak memiliki skala, itu berarti antara dua. Apakah gambar memang dibuat tanpa skala seperti sketsa, atau lupa di buat keterangan skalanya.

Sebenarnya itu tidak masalah selama ada keterangan ukuran dimensinya. Namun jika terpaksa harus diteliti berapa skalanya, maka satu-satunya cara adalah dengan mengambil pembanding dari lembar gambar yang lain sebagai acuan penentuan skalanya.

Caranya, tentu dengan menyamakan jenis gambar yang sama. Contoh, jika lembar tampak depan sebuah rumah tidak memiliki skala, namun ukurannya kelihatan lebih besar dibanding tampak samping dan belakang yang memiliki skala 1 : 50.

Skala tampak depan dapat di ketahui dengan membandingkan tinggi dinding rumahnya. Misal, dalam lembar gambar tampak samping setelah diukur dengan mistar, tinggi dindingnya 7 cm, diketahui skalanya 1:50.

Jika dihitung ukuran sebenarnya = 7 x 50 / 100 = 3.5 m. Sedangkan pada tampak depan tingginya 14 cm, tanpa skala.

Maka skala gambar :

= (tinggi dinding berskala) / (tinggi dinding tanpa skala) x (skala gambar diketahui) = skala gambar tidak diketahui.

= 7 cm/ 14 cm x 50 = 25.

Jadi skala lembar tampak depan = 1 : 25.

Skala merupaka basik konstruksi engineer yang paling sederhana, hanya masalah kali dan bagi saja, namun kadang membingungkan.

Tapi perlu diingat bahwa semakin kecil angka skala maka semakin besar ukuran  gambarnya. Sebaliknya, semakin besar angka skala maka semakin kecil ukuran gambarnya.
Cara Kerja Skala Gambar Konstruksi Cara Kerja Skala Gambar Konstruksi Reviewed by Frets Wilson on August 26, 2018 Rating: 5

4 comments:

Powered by Blogger.