Sistematika Dasar Konsep Perancangan Bangunan


Konsep adalah sebuah awal mula proses perancangan dimana seorang designer memilih dan menentukan suatu jenis produk rangcangan bangunan yang akan akan dilakukan.

Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dilakukan dalam proses design dikarenakan segala hal diperhitungkan dengan berbagai macam pertimbangan.

Konsep akan memandu semua keputusan design masa depan yang diungkapkan melalui sketsa abstrak dan pernyataan mewakili sebuah keinginan.

Konsep adalah sebuah gagasan-gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan.

Dalam membuat dan merancang sebuah bangunan, hal pertama yang akan lakukan adalah memikirkan bagaimana konsep bangunan tersebut.

Contoh,  jika kita ingin membangun rumah dengan konsep bangunan klasik, Tentunya yang harus kita ketahui dan pikirkan bagaimana filosofi sebuah bangunan klasik.

Kita akan mencari tahu segala hal mengenai kapasitas sebuah bangunan tersebut.

Program dan analisis site memberikan informasi, pertimbangan dan kondisi yang mempengaruhi keputusan desain dan akan memberikan solusi untuk persyaratan sebuah kondisi lokasi dan aspirasi manusia.

Sistematika dasar konsep perancangan bangunan terdiri dari berbagai macam variable tertentu maupun tak tentu disesuaikan dengan prinsip bangunan rencana, yang setiap jenisnya memiliki langkah dan alur kerja yang berbeda beda.
 

Jenis Konsep Design

Dalam dunia pembangunan digunakan 5 jenis konsep dasar yang menjadi acuan disegala jenis pembangunan baik pada proyek-proyek yang kecil maupun yang berskala mega.

Jenis konsep ini merupakan acuan standart dan merupakan dasar dari system perancangan. 

1. Konsep Analogi


Konsep analogi merupakan konsep umum yang digunakan khususnya dibidang arsitektur untuk menyatakan suatu sifat dan bentuk baru  suatu rancangan bangunan berdasar pada suatu bentuk alami yang sudah ada. geoffrey boardbent dalam bukunya design in architecture berkata bahwa “mekanisme sentral dalam menjelaskan analisa-analisa ke dalam sintesa adalah analogi”.

Maksudnya adalah bahwa pendekatan analogi bukan sekadar menjiplak bentuk dari objek alam yang dianalogikan, akan tetapi diperlukan proses-proses analisis serta perangkaian suatu bentuk, sehingga menghasilkan bentuk baru yang masih memiliki kemiripan visual dengan objek yang dianalogikan tersebut.

Konsep analogi mengidentifikasikan hubungan yang mungkin antara benda-benda tersebut. Sebuah benda dapat diidentifikasi dan mempunyai semua sifat khas yang diinginkan.

Dengan demikian ia akan menjadi model untuk proyek-proyek mendatang.

Contoh aplikasi konsep analogi adalah menara eiffel yang dianalogikan sebagai sosok wanita feminim dan elegan.

2. Konsep Metafora


Metafora berasal dari bahasa latin “methapherein” yang terbagi menjadi dua kata yaitu “metha” yang berarti setelah / melewati dan “pherein” yang berarti membawa.

Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk yang kemudian diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari penikmat atau yang menggunakan karyanya.

Seperti halnya dengan konsep analogi, konsep metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda-benda dalam hubungan yang bersifat lebih abstrak dibandingkan nyata.

Contoh bangunan dengan penerapan konsep metafora adalah new louvre museum di abu dabhi yang dirancang oleh jean nouvel.

Jean nouvel melakukan pendekatan metafora yang mengibaratkan museum seperti dalam hutan.

Di indonesia sendiri, contoh bangunan metafora pernah digunakan oleh ridwan kamil dalam merancang museum tsunami di nanggroe aceh darussalam.

3. Konsep Esensi/Hakekat


Hakekat adalah menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang rumit menjadi keterangan-keterangan yang lebih ringkas.

Hakekat mengandung pengertian dalam aspek yang paling penting dari benda yang dianalisis.

Pada dasarnya hakekat antara lain adalah konsep yang mengandung pengertian aspek yang paling penting serta intrinstik dalam desain.

Konsep ini merupakan hasil penemuan serta identifikasi pokok masalah. Salah satu arsitek yang mampu mengidentifikasikan hakekat menjadi sebuah bangunan adalah ero saarinen.

Ia mendesain terminal TWA di bandar udara internasional kennedy. Bangunan ini merefleksikan dua hakekat dari bandara yakni, pertama sebagai kompleks terminal yang menjadi bagian dari Idlwild (sekarang dikenal dengan kennedy international), suatu bangunan untuk TWA yang  mengesankan.

Kedua adalah sebagai sebuah bangunan yang menggambarkan ekspresi drama keistimewaan dan kegairahan dari sebuah perjalanan.

4. Konsep Programatik/Pragmatik


Konsep programatik adalah konsep yang dikembangkan berkisar tentang persoalan-persoalan yang pragmatis, yang diidentifikasi dari program sebuah bangunan.

Konsep ini dikenal sebagai tanggapan langsung dari pemecahan masalah suatu proyek dan perancangannya.

Jika Anda dihadapkan pada sebuah perancangan, hendaknya perlu dikenali terlebih dahulu permasalahan yang ada.

Setelah itu, identifikasi lebih detail kemudian mencari solusi desain dengan pemecahan dari berbagai sumber.

Hal inilah yang dimaksud dengan programatik atau tanggapan langsung dari pemecahan masalah.

Gyo obata, arsitek asal amerika berhasil mengaplikasikan konsep ini dalam merancang museum udara dan ruang angkasa di washington DC.

Dalam kasus ini obata berhasil mengidentifikasikan permasalahan utama pada perancangan bangunan itu.

Titik permasalahan terletak pada sirkulasi dan orientasi bagi pengunjung yang jumlahnya sangat banyak.

Akhirnya konsep yang dikembangkan sebagai alternatif desain adalah dengan mendesain sebuah jalan raya dua tingkat yang menghubungkan serangkaian ruang pameran tertutup.

Konsep ini juga umum dan sering digunakan dalam proyek pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dalam negeri.

 5. Konsep Utopia (Cita-cita)


Utopia atau cita-cita merupakan konsep ideal yang dibawa oleh arsitek kepada masalah yang bersangkutan.

Konsep yang tepat pada suatu proyek akan dijadikan sebagai inspirasi dan cita-cita oleh sang arsitek.

Konsep cita-cita berkaitan erat dengan pengetahuan serta pengalaman sang arsitek  tentang perancangan tertentu yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan pengalaman panjang dalam mengerjakan perancangan ataupun kasus proyek yang berbeda-beda.

Salah satu karya rancangan yang menerapkan konsep utopia atau cita-cita adalah hearst tower di manhattan, new york yang dirancang oleh foster + partners.

Gedung ini sangat mencolok dan mudah ditemukan diantara bangunan-bangunan disekitarnya.

Bangunan yang menggunakan fasad diagrid dari segitiga baja di desain untuk menggunakan kurang dari 21% baja dibandingkan dengan bangunan-bangunan pada umumnya.

Ada macam-macam konsep bangunan yang dapat terapkan jika hendak merancang.

Pastikan menggunakan konsep yang tepat sesuai dengan masalah serta kebutuhan yang dimiliki.

Seperti halnya jika kita ingin membuat desain rumah minimalis kenali dulu apa itu minimalis.

Jika kita ingin membangun rumah tropis, kenali dulu ciri rumah tropis dan sebagainya.
 
Analisis Data


Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai semua data dan informasi dari pengguna jasa  yang terkait tentang kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud dan tujuan pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna.

Pada tahap ini arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan.

Program rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.

Setelah program rancangan diperiksa dan mendapat persetujuan pengguna jasa, selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk konsep rancangan.

Konsep rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang terkait baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan atau bidang keahlian lain bila diperlukan yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa konsep ini merupakan dasar perancangan tahap selanjutnya.
 
Baca Juga : Mengenal Site Plan

Konsep Perancangan


Pada tahap ini adalah konsep rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam  gambar-gambar.

Sedangkan nilai fungsionalnya dituangkan dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar.

Konsep perancangan bertujuan untuk :

a. Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan  arsitek.
b. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
c. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.
d. Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan rencana tata kota dalam rangka perizinan.

Proses Perancangan


Bedasarkan dari data analisis dan konsep perancangan yang telah dikonfigurasikan kedalam satu skema tetap, lalu dimulailah proses perancangan suatu bangunan.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek dibawah ini :

1. Karakteristik fisik: ukuran, konfigurasi, topografi, geoteknik, dll
2. Iklim: angin, orientasi matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, dll
3. Faktor Lingkungan: view, vegetasi yang ada, drainase, dll
4. Akses strategis yang menjamin cita-cita pembangunan terlaksana.
5. Penggunaan lahan yang berdekatan dan faktor site lainnya

Dalam desain arsitektur ini berarti "mensintesis" "kondisi site, persyaratan program dan prinsip-prinsip bentuk pada entitas di bawah bimbingan dari" konsep. " sintesis mengacu pada kombinasi dari dua atau lebih entitas yang bersama-sama membentuk sesuatu yang baru.

Setelah menetapkan program untuk sebuah proyek, fokus dalam proses desain arsitektur dan bagaimana untuk memecahkan masalah tersebut.

Di sini, detail kecil harus diabaikan untuk fokus yang bukan pada menciptakan solusi yang koheren yang mencakup proyek secara keseluruhan.
 

Tahap Pengembangan


Selama tahap proses desain arsitektur, skema kemudian disempurnakan menjadi desain akhir.

Pada tahap ini, fokus arsitektur pada menyediakan semua informasi yang diperlukan konstruksi untuk setiap aspek, setiap ruang dan setiap detail proyek.

Arsitek bekerja atas dasar prarancangan yang telah disetujui oleh pengguna jasa untuk menentukan segala hal yang berhubungan dan diperlukan sperti.

Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, hasil pengembangan rancangan ini dianggap sebagai rancangan akhir dan digunakan oleh arsitek sebagai dasar untuk memulai tahap detail rancangan yang meliputi.

a. Sistem konstruksi dan struktur banguga :nan, sistem mekanikal-elektrikal, serta disiplin terkait lainnya dengan mempertimbangkan kelayakan dan kelaikannya baik terpisah maupun secara terpadu.
b. Bahan bangunan akan dijelaskan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, dan nilai ekonomi.
c. Perkiraan biaya konstruksi akan disusun berdasarkan sistem bangunan, kesemuanya disajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis.

Hal ini bertujuan untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter bangunan secara menyeluruh, pasti, dan terpadu.

Selain itu, mematangkan konsep rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan sistem-sistem yang terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika, waktu, dan ekonomi bangunan.

Hal-hal diatas merupakan sistematika pola kerja suatu sistem perancangan melalui tahapan-tahapan secara umum diberbagai jenis proyek pembangunan.

Tahap tersebut menjadi kiat dan dasar pelaku proyek dalam menentukan prioritas sistem perancangan yang baik, terarah, terpadu dan terkontrol secara professional.

Adapun detail dari cara kerja sistem perancangan tersebut, semuanya tergantung pada jenis proyek dan ide kreatif arsitek maupun engineer dalam memilih dan menentukan basis program pelaksanaannya.
Sistematika Dasar Konsep Perancangan Bangunan Sistematika Dasar Konsep Perancangan Bangunan Reviewed by Frets Wilson on September 12, 2018 Rating: 5

1 comment:

Powered by Blogger.