Prinsip Design Arsitektur Kreatif
Dalam proses design arsitektur, dibutuhkan kerja sama antara pemilik dan designer. Keterlibatan pemilik dalam proses perancangan memiliki peran penting untuk memwujudkan bangunan sesuai visinya.
Beberapa ahli mencoba untuk melakukan rekonstruksi ilmu design dengan memadukan prinsip ilmu dan prinsip sosial yang nantinya akan terkandung dalam wujud sebuah bangunan nyata.
Perancangan suatu design arsitektur kadangkala tidak dapat dimengerti orang awam. Kebanyakan orang melihat dari sisi model dan warna.
Tapi tahukah anda, bahwa merancang suatu bangunan bukan hanya berdasarkan pada imajinasi designernya melainkan juga pada prinsip-prinsip baku yang dikemas secara konsep mutikultural.
Dalam perkembangan dunia modern sekarang ini, design arsitektur berkembang dengan rupa-rupa pola mengikuti perkembangan kreatifitas dan bentuk baru sesuai zaman. Namun peran dan logis suatu sistem perancangan tetap menjadi patokan dalam proses tersebut.
Konsep adalah gagasan yang bersifat abstrak yang memadukan dan memperhitungkan segala unsur menjadi satu kesatuan.
Konsep memiliki peranan penting sebelum tahap design, karena pada tahap inilah suatu jenis design ditentukan.
Tahap inilah yang menjamin nilai-nilai fungsional suatu struktur berdaya guna sesuai harapan dan tujuan pembangunannya.
Proporsi
Hampir menyerupai konsep, namun dapat dikatakan lebih spesifik pada bentuk dan ruang secara keseluruhan. Dalam ilmu arsitektur dijelaskan oleh dua pakar arsitektur sebagai berikut.
Menurut Vitruvius (1486), proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar.
Sedangkan, menurut Alberti, proporsi berasal dari kata concinnities, yang artinya suatu keberhasilan kombinasi dari angka dan ukuran.
Jadi secara ilmu arsitektur, Proporsi adalah sistematika objek terbangun dalam bentuk terkait peran, fungsi dan estetikan melalui penerapan ruang secara tepat.
Oleh karena itu suatu perbandingan akan menjadi dasar dari setiap sistem design yang memiliki harga tetap, dapat digunakan sebagai pembanding yang lain.
Bahwa, suatu proporsi yang baik terletak pada hubungan antara bagian-bagian suatu bangunan atau antara bagian bangunan dengan bangunan secara keseluruhan.
Hal ini dapat dikatakan sebagai golden section yang mempunyai dua arti, secara matematis dan geometris.
Secara matematis, golden section merupakan sistem proporsi yang berasal dari konsep Pythagoras dimana “semua ukuran adalah angka”.
Dan merupakan kepercayaan keharmonisan bagi seluruh struktur bangunan.
Secara geometris, golden section dapat diartikan sebagai sebuah garis yang dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga bagian yang lebih pendek dibanding dengan bagian yang panjang adalah sama.
Seimbang berarti keharmonisan atau kesesuaian setiap bagian dari elemen-elemen dalam desain atau komposisi suatu situasi yang berlainan.
Keseimbangan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Contoh keseimbangan formal misalnya peletakan bangunan dengan bobot dan jarak visual sama terhadap titik pusat imajiner.
Dengan keseimbangan formal, ruangan berkesan luas atau suasana resmi, dan tenang. Agar kesan monoton dan kaku dapat dihilangkan, dapat digunakan perbedaan warna, bentuk, atau ukuran pada benda yang disimetriskan.
Sedangkan keseimbangan informal misalnya peletakan benda yang berbeda bobot visualnya di sekitar titik pusat atau sumbu.
Perimbangan benda berat, dengan meletakkan benda ringan dengan jarak jauh dari sumbu (tekstur kasar, warna hangat, ukuran besar dan motif ramai akan berkesan berat).
Dalam kondisi tertentu, yang tidak bisa dihindarkan, keseimbangan dapat dibuat dengan cara perabot berat dikombinasi dengan warna dan tekstur ringan, atau perabot ringan dikombinasi dengan warna dan tekstur berat.
Dengan kata lain keseimbangan adalah penentuan nilai imajiner dari suatu bentuk design yang dibuat seolah olah menjadi bagian dari sekitarnya.
Irama
Irama dalam arsitektur merupakan dasar seni dalam sebuah bentuk bangunan. Seperti halnya musik dan lagu yang berbeda dalam satu tatanan suara namun menyatu dan terpadu.
Irama arsitektur melambangkan suatu pergerakan nilai seni yang statis dan dinamis namun kontras dan selaras.
Statis berarti, memiliki unsur tetap dan berulang secara seimbang. Misalnya suatu bentuk atau pola design yang sama dalam suatu deretan struktur, dan dapat juga dipadukan dengan warna sebagai pembanding. Contoh, bentuk tiang sebuah gedung yang berjejer.
Dinamis berarti bentuk dan pola ukuran berbeda secara berurutan atau berlawanan dipadukan menjadi satu bentuk yang beraturan. Contoh, atap sebuah gedung yang berlainan ukuran namun menyerupai satu sama lain.
Irama dapat dikatakan suatu pergerakan yang ditampakkan/diakibatkan oleh adanya elemen-elemen lain misalnya, garis bentuk dan pola.
Arus pergerakan yang diperlihatkan melalui bayangan-bayangan sinar yang terjadi, dan penekanan yang ada, mirip seperti irama musik yang diulang-ulang.
Irama dapat dibentuk atau diciptakan dengan cara, dibuat dengan memadukan semua unsur massif dan pasif suatu model atau bentuk.
Dapat berarti perulangan atau pemakaian lebih dari 2 elemen yang dapat mengarahkan mata bergerak menuju arah tertentu, misal, hitam-putih, besar-kecil.
Atau efek pemakaian gradasi akan terasa lebih dinamis dibanding efek perulangan yang mengarahkan pandangan pada titik tertentu, misal, warna gelap ke terang.
Ini juga berlaku dalam pemakai dan pemilihan jenis warna, misal, warna tua menjadi muda namun dalam satu warna atau perpaduan banyak warna secara seimbang.
Komponen
Pada prinsipnya, komponen atau komposisi adalah penataan alur, ruang dan fasilitas. Dalam hal ini mencakup kebutuhan dan layanan sebuah bangunan. Prinsip design multicultural tidak terlepas dari pemenuhan hal-hal yang berkaitan dengan sosial.
Dimana peran dan fungsi bangunan yang notabene adalah sebagai akses sosial dapat diwujudkan dengan peranan design yan memadai dari segala unsur.
Setiap bangunan yang akan didesign secara konsep sudah diperhitungkan, namun masih pada fase yang terbilang umum secara menyeluruh.
Sedang pada tahap ini, adalah pemenuhan segala hal detail yang diperhitungkan baik secara bentuk,fungsi, manfaat, dan hirarki.
Komponen-komponen yang diperhitungkan dalam pemenuhan aspek ini melalui pertimbangan jenis, fungsi dan prinsip bangunan secara permanen.
Konseptual yeng berlaku menjamin terpenuhinya segala aspek pelengkap disetiap sisi bangunan yang efektif diperuntukan bagi kenyamanan penghuni dalam menggunakan fasilitas yang ada.
Contoh, pada sebuah gedung balai pertemuan disediakan sebuah taman umum yang diperuntukan sebagai area publik yang dapat dijadikan taman bermain bagi pengunjung keluarga.
Dalam hal ini, gedung tersebut sudah memenuhi kebutuhan sosial, secara khusus menjamin kenyamanan penghuni saat berada didalamnya.
Hirarki
Hirarki arsitektur erat kaitannya dengan prinsip sosiologi. Dimana setiap bagian dalam rancangan tersebut memiliki tingkat hirarki yang berbeda-beda.
Hirarki dalam konteks ini adalah hal keprivasian. Ruang-ruang disusun sedemikian rupa sehingga satu ruang hanya berhubungan dengan ruang lainnya yang tingkat hirarkinya setingkat lebih rendah atau lebih tinggi nilai keprivasi-annya.
Contohnya, pada setiap gedung entahkah itu gedung kantor, rumah sakit, balai, stadium, semuanya memiliki batas-batas privasi ruang yang berbeda-beda.
Seperti ruang kantor memiliki area pubik yang dapat digunakan sebagai area umum. Tapi beberapa ruangan dibuat khusus bagi karyawan dan staf.
Ada juga ruang umum namun hanya dapat diakses oleh karyawan, seperti pantry atau dapur umum. Hal ini membuat pertimbangan khusus bagi para designer dalam menghubungkan setiap akses agar dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian penataan ruang yang mengikuti hirarki ruang adalah penataan yang menyusun ruang-ruang sedemikian rupa sehingga hubungan dari setiap ruang mengikuti urut-urutan tingkat keprivasian masing-masing ruang.
Penataan seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan rasa keamanan, kenyamanan dan ketenteraman bagi penghuni rumah.
Setiap kegiatan atau kehadiran penghuni yang satu tidak mengganggu yang lainnya tanpa munculnya rasa saling keterasingan.
Kesatuan
Prinsip design tak ubahnya sebuah bagan alur suatu struktur yang mempunyai keterikatan satu sama lain secara terpisah, namun memiliki efek hirarki yang sama.
Dengan bermacam pola dan irama suatu design diatur dalam susunan yang serasi dan terpadu meski berbeda secara kontemporer namun tertata dan saling berkaitan sesuai fungsinya.
Pola keserasian pada setiap unsur design dibuat dengan perhitungan material, benuk, warna, pola denan gaya yang spesifik agar dapat memberikan keserasian pada setiap unsur.
Misalnya, pada sebuah design kontemporen, dimana berbagai unsur dipadukan dalam satua area siteplan.
Meski setiap bangunan dan fasilitasnya memiliki fungsi yang berbeda-beda dan terkesan tidak beraturan, namun secara kesatuan dapat digunakan warna dominan, sehingga dapat memberikan kesan suatu bangunan tersebut merupakan satu kesatuan. Dengan begitu, nilai estetika suatu bangunan dapat terpenuhi prestisius.
Skala dalam pengertian konsep suatu perencanaan berhubungan dengan meta fisika. Keseimbangan tata ruang sangat berperan penting suatu bagunan dapat digunakan dengan efektif tanpa keluhan.
Definisi ini biasanya tidak terlepas dari kesan dan nuansa yang diinginkan. Skala arsitektur adalah perbandingan elemen dengan ruang arsitektur yang ada.
Konsep ini menghadirkan tatanan ruang yang seimbang, elegan dan mengedepankan standar pokok suatu tata ruang bangunan. Segala hal mengenai ukuran distandarkan sesuai aturan –aturan perencanaan baku mutu yang berlaku.
Menyangkut luas ruangan, tinggi, alternative akses dalam ruangan harus seimbang dirancang sehingga tidak timpang pada satu sisi.
Contoh, Suatu gedung yang dirancang secara kontemporer sehingga terdapat perbedaan bentuk dan tinggi ruangan. Jika luas ruang yang terlalu besar namun pada plafondnya rendah.
Maka pada kondisi tersebut, dapat menyebabkan ruang tersebut akan terasa sesak dan pengap dan berdampak pada psikologi pengguna ruangan.
Walaupun secara arsitektural, design tersebut sudah memenuhinya, namun keseimbangan ruangan sangat dsarankan untuk dikedepankan secara aspek sosial.
Karena bagaimanapun, bangunan dibuat diperuntukan bagi kenyamanan dan keamanan penghuni bangunan didalamnya.
Pola pikir dan penerapan ilmu dalam bidang arsitektur mengandung nilai-nilai mendasar, dimana prinsip tersebut sudah dicanangkan pada basik awal perencanaan.
Imajinasi tidak terbatas pada satu aspek, namun berkembang dengan sendirinya sesuai perkembangan zaman. Beragam dan bervariasi menjadikan suatu nilai seni yang tinggi.
Tidak hanya dapat digunakan sebagaimana fungsinya, tapi juga memiliki nilai jual terhadap perkembangan pariwisata.
Jadi semangat menggembangkan jiwa arsitek
ReplyDelete