Cara Hitung Volume Material Kolom Praktis
Kolom adalah bagian dari konstruksi tiang pokok sebuah bangunan rumah dan gedung. Berfungsi sebagai rangka struktur tekan yang memikul beban balok.
Volume material kolom yang akan dihitung sebagai contoh adalah kolom praktis dengan dimensi standar berukuran 15/15.
Hampir sama dengan sloof, hanya saja berbeda dari segi penerapannya. Dimana sloof sebagai landasan sedangkan kolom sebagai tiang.
Hitungan ini juga termasuk analisa untuk menghitung kebutuhan bahan dan sekaligus kebutuhan upah tenaga kerja untuk pekerjaan sloof. Analisa Cara Hitung Volume Material Kolom Praktis seperti berikut ini :
1. Pekerjaan Bekisting
2. Pekerjaan Pembesian
3. Pekerjaan Beton
Untuk ukuran tinggi kolom disesuaikan dengan tinggi bangunan itu sendiri. Namun disini, antara beton dan pembesian kolom agak berbeda ukuran tingginya.
Untuk beton kolom, diukur dari atas sloof sampai dengan sisi bawah balok. Sedangkan besinya diukur dari alas sloof sampai dengan sisi atas balok.
Hal ini agar setiap besi kolom dapat menyatu dan mengikat dengan struktur besi sloof dan balok secara parallel.
Sedangkan untuk setiap ujung kolom atas dan bawah diberikan stek atau angkur, sebagai pengikat atau perkuatan dengan pondasi bawah dan struktur diatas balok.
Pekerjaan Bekisting Kolom Praktis
Adalah pekerjaan papan untuk mencetak beton yang dipasang sesuai dimensi kolom sebagai acuan. Selain itu, bekesting juga digunakan agar beton setelah mengeras tampak rapi.
Pekerjaan ini dimulai setelah kira-kira pekerjaan dinding sudah mencapai 1/3 tinggi dinding keseluruhan.
Hal itu untuk memastikan kolom dan dinding dapat tegak lurus sesuai alinyemennya.Ada empat jenis bekesting kolom yang akan dihitung.
1. Pertemuan antar dinding
Lebar papan = Lebar kolom + 5 cm kiri + 5 cm kanan. Untuk memastikan beton cetakan rapat pada setiap sisi.
Tinggi papan = Diukur dari sisi bawah sloof sampai ujung dinding + 10 cm sebagai pengaman saat proses pengecoran.
Kuantitas bekisting = Lebar papan x Tinggi kolom x Jumlah pertemuan antar dinding.
= (0.15+0.05+0.05) x (3.5+0.10) x 3 (lihat denah kolom).
= 0.25 x 3.6 x 3
= 2.7 m2
2. Sudut Dinding
Lebar papan = Lebar kolom + 5 cm. Untuk sisi 1 dan 2 dianggap sama saja karena pada saat proses pemasangan sisi yang satunya digeser selebar tebal papan agar dapat dipaku dengan sisi papan yang lain.
Kuantitas Bekesting = Lebar papan x Tinggi Kolom x 2 sisi x Jumlah Sudut Dinding.
= (0.15+0.05) x (3.5+0.10) x 2 x 4 (lihat denah kolom)
= 0.20 x 3.6 x 2 x 4
= 5.76 m2
3. Bagian Tengah Dinding
Lebar papan = Lebar kolom + 5 cm kiri + 5 cm kanan. Untuk memastikan beton cetakan rapat pada setiap sisi.
Kuantitas Bekesting = Lebar papan x Tinggi Kolom x 2 (sisi luar dan dalam) x Jumlah Bagian tengah dinding.
= (0.15+0.05+0.05) x (3.5+0.10) x 2 x 1 (lihat denah kolom)
= 0.25 x 3.6 x 2 x 1
= 1.80 m2
4. Ujung Dinding
Lebar Papan = Lebar kolom + 5 cm (2 jenis) + 1 jenis ukuran lebar kolom.
Kuantitas Bekesting = Lebar papan x Tinggi Kolom x Jumlah Ujung dinding
= ((0.15+0.05)x2)+0.15) x (3.5+0.10) x 1 (lihat dengah kolom)
= (0.40+0.15) x 3.6 x 1
= 0.65 x 3.6 x 1
= 2.34 m2
Jadi, total kuantitas pekerjaan bekesting kolom praktis = 2.7 + 5.76 + 1.80 + 2.34 = 12.60 m2.
Kebutuhan Bahan :
Koefisiensi x Kuantitas Bekesting Kolom Praktis
Kayu Papan = 0.0040 x 12.60 = 0.0504 m3.
(Dibeli setengah kubik)
Paku Biasa 2”-5” = 0.4 x 12.60 = 5.04 kg.
(Dibulatkan 5 kg untuk pembelian. Selebihnya efisiensi tukang)
Minyak Bekisting = 0.2 x 12.60 = 2.52 ltr.
(Dibulatkan 2.5 liter untuk pembelian)
Kayu Balok = 0.0015 x 12.60 = 0.0189 m3
(Dibeli setengah kubik)
Kebutuhan Tenaga :
Koefisiensi x Kuantitas Bekesting Kolom Praktis
Pekerja = 0.3 x 12.60 = 3.78 orang.
(Dibulatkan menjadi 4 orang)
Tukang Kayu = 0.33 x 12.60 = 4.158 orang.
(Dibulatkan 4 orang. Pembulatan keatas jika angka dibelakang koma lebih dari 0.5, sedangkan dibawah 0.5 dibulatkan kebawah)
Kepala Tukang = 0.033 x 12.60 = 0.419 orang.
(Dibulatkan 1 orang)
Mandor = 0.006 x 12.60 = 0.0756 orang.
(Dibulatkan menjadi 1 orang)
Pekerjaan Pembesian Kolom Praktis
Pekerjaan ini menyangkut pekerjaan besi tulangan beton untuk kolom struktur, yang berfungsi sebagai pengaku atau stabilitas beton sebagai struktur.
Perhitungan kuantitas besi untuk pekerjaan beton kolom ini, harus dilihat dan diperhitungkan secara detail, baik itu untuk smabungan besi, pembengkokan, kekuatan, maupun terhadap ukuran besi standar pabrikan.
Misalkan kebutuhan kolom untuk denah bangunan seperti dibawah ini.
Dari denah diatas, kita dapat menghitung kuantitas besi baik untuk satu jenis kolom praktis, maupun secara keseluruhan. Juga untuk kebutuhan bahan dan tenaga.
Diketahui :
Dimensi kolom = 15/5 = 15 cm x 15 cm
Tinggi kolom = 3.5 m (+0.10 m untuk pengancing ring balk kayu)
Tulangan Utama = 4d10, dibaca 4 buah diameter 10 mm
Tulangan Bagi = d8-150, dibaca diameter 8 mm berjarak 150 mm
Jumlah kolom = 10 Bh
Karena setiap kolom memiliki ukuran kurang dari 12 meter, maka besi harus dipotong sesuai ukuran tinggi kolom 3.5 m +10 cm sebagai pengancing bagian atas dan harus diberi kait pada setiap ujung tulangan.
Perhitungan berikut menggunakan satuan meter, sehingga semua ukuran selain m1, harus disamakan terlebih dahulu.
Hitung Besi Tulangan Pokok 4d10
Panjang 1 batang besi pokok :
= Tinggi kolom + Pengancing ring balk +(2 x kait) lihat tabel berat besi.
= 3.5 + 0.10 + (2 x (6 x 0.01))
= 3.6 + (2 x 0.06)
= 3.6 + 0.12
= 3.72 m
Panjang besi pokok 1 kolom :
= Panjang 1 batang besi pokok x 4 buang dalam 1 kolom.
= 3.72 x 4
= 14.88 m
Panjang total besi pokok kolom :
= Panjang besi pokok 1 kolom x Jumlah kolom dalam denah
= 14.88 x 10
= 148.80 m
Berat total besi tulangan pokok :
= Panjang total x berat diameter besi permeter
= 148.80 x 0.62 (lihat tabel berat besi permeter)
= 92.256 Kg
Hitung Besi Tulangan Bagi (d8-150)
Panjang 1 batang tulangan bagi/beugel :
= (( Lebar kolom – (2 x selimut beton)) x 4 sisi ) + kait
= ((0.15 – (2 x 0.02)) x 4) + (2 x 0.06)
= ((0.15 – 0.04)) x 4) + 0.12
= (0.11 x 4) + 0.12
= 0.44 + 0.12
= 0.56 m
Jumlah tulangan bagi/beugel 1 kolom :
= (Tinggi kolom / Jarak tulangan bagi) + 1 (sebagai pnutup)
= (3.5 / 0.15) + 1
= 23.33 + 1
= 24.33
= 24 batang (dibulatkan)
Jumlah total tulangan bagi/beugel :
= Jumlah tulangan bagi/beugel 1 kolom x Jumlah kolom
= 24 x 10
= 240 Batang
Panjang total tulangan bagi/beugel :
= Panjang 1 batang tulangan bagi/beugel x Jumlah total tungangan bagi/beugel
= 0.56 x 240
= 134.40 m
Berat total tulangan bagi/beugel :
= Panjang total tulangan bagi/beugel x Berat diameter besi permeter
= 134.40 x 0.40
= 53.76 Kg
Jika tinggi kolom terbagi dalam beberapa ukuran, maka baik tulangan pokok maupun tulangan bagi harus dihitung satu persatu untuk setiap jenis tinggi kolom.
Kebutuhan Bahan :
Koefisiensi x Berat total Besi
Besi tulangan pokok
= 1.05 x 92.256
= 96.8688 Kg
Besi tulangan bagi/beugel :
= 1.05 x 53.76
= 56.448 Kg
Jika standar besi pasaran 12 m per batang per diameter maka :
Besi tulangan pokok yang harus dibeli :
= 96.8688 / 12
= 8.0724
= 8 Batang (dibulatkan)
Besi tulangan bagi/beugel yang harus dibeli :
= 56.448 / 12
= 4.704
= 5 Batang (dibulatkan)
Kawat beton :
= 0.015 x Jumlah total berat besi tulangan pokok dan bagi
= 0.015 x (96.8688+56.448)
= 0.015 x 153.3168
= 2.299 Kg
= 2.5 Kg (dibulatkan)
Kebutuhan Tenaga :
Koefisiensi x Berat total besi
Pekerja = 0.007 x 153.3168 = 1.073 orang, dibulatkan 1 orang.
Tukang = 0.007 x 153.3168 = 1.073 orang, dibulatkan 1 orang.
Kepala Tukang = 0.0007 x 153.3168 = 0.10 orang, dibulatkan 1 orang.
Mandor = 0.0003 x 153.3168 = 0.04, dibulatkan 1 orang.
Adalah pekerjaan beton dengan mutu yang lebih besar dari beton mutu untuk membuat sloof maupun balok beton.
Untuk kolom praktis digunakan beton mutu f’c 20.75 mpa atau setara K-250. Digunakan mutu ini karena pada prinsipnya, kolom atau yang disebut tiang struktur haruslah menganut prinsip KKBL (Kolom Kuat Balok Lemah). Dan berlaku juga terhadap beton sloof.
Sehingga untuk menentukan jenis tertentu dari sebuah mutu beton, perlu dilakukan kajian teknis atau uji kualitas terlebih dahulu.
Diketahui :
Dimensi Kolom Praktis = 15/15 atau 15 cm x 15 cm
Tinggi kolom = 3.5 meter
Tinggi sloof = 0.20 meter
Jumlah kolom = 10 bh
Volume beton untuk 1 kolom :
= Dimensi kolom x (tinggi kolom – tinggi sloof)
= 0.15 x 0.15 x ( 3.5 – 0.20)
= 0.0225 x 3.3
= 0.07425 m3
Volume total beton kolom :
= Volume beton untuk 1 kolom x Jumlah kolom
= 0.07425 x 10
= 0.7425 m3
Kebutuhan Bahan :
Koefisiensi x Volume total beton kolom
Semen Portland = 400 x 0.7425 = 297 kg / 50 kg/zak = 5.94 zak, dibulatkan 6 zak.
Pasir beton = 0.4 x 0.7425 = 0.297 m3, dibulatkan ½ m3.
Batu pecah mesin 2/3 = 0.82 x 0.7425 = 0.61 m3, dibulatkan 1 m3.
Kebutuhan Tenaga :
Koefisiensi x Volume total beton kolom
Pekerja = 6 x 0.7425 = 4.455 orang, dibulatkan 4 orang.
Tukang = 1 x 0.7425 = 0.7425 orang, dibulatkan 1 orang.
Kepala Tukang = 0.1 x 0.7425 = 0.074 orang, dibulatkan 1 orang.
Mandor = 0.3 x 0,7425 = 0.223, dibulatkan 1 orang.
Catatan :
Tabel analisa diatas hanyalah contoh standar analisa yang digunakan dalam perhitungan ini. Dalam perhitungan sebenarnya, tentunya sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak harga satuan pekerjaan.
Angka koefisiensi untuk perhitungan bahan beton mutu k-250 atau f’c 20.75 mpa, adalah perhitungan kasar yang paling tidak menjadi gambaran untuk kebutuhan material sesungguhnya.
Sedangkan untuk perhitungan realnya, digunakan data hasil uji material laboratorium untuk setiap fraksi yang memenuhi syarat layak guna.
Sumber Referensi :
Analisa harga satuan pekerjaan (AHS SNI 2008)
www.kumpulengineer.com
Terimakasih untuk ilmu beton kolom praktis nya sukses selalu ( D3 TS 86 UGM )
ReplyDelete