Program Mutu Pekerjaan Timbunan Pilihan
Pekerjaan ini untuk menguji sekaligus memastikan proses pekerjaan timbunan pilihan secara mutunya terkendali saat pelaksanaan.
Program mutu dimulai semenjak pihak kontraktor mengajukan contoh sample material timbunan dari quary yang ada.
Adapun pekerjaan ini mengacu pada spesifikasi teknis 2010 revisi 3 divisi 3.2, dimana timbunan pilihan berperan sangat penting dalam menjamin nilai mutu suatu pekerjaan perkerasan jalan.
Sample material timbunan pilihan tersebut diperiksa dan diteliti dilaboratorium, untuk mengetahui karakteristik materialnya, sehingga dapat ditentukan apakan material tersebut dapat digunakan atau tidak.
Bila layak guna, berarti material tersebut sudah memenuhi standar mutu yang ada, bak secara sifat, karakteristik maupun kualitasnya.
Selain sebagai penopang daya dukung untuk lapisan diatasnya (caping layer), timbunan pilihan berfungsi juga sebagai stabilitas tanah dasar pada kondisi tanah yang memiliki nilai CBR dibawah 6%.
Baca Juga : Metode Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Pilihan
Bahan Timbunan Pilihan
Timbunan pilihan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan adalah berasal dari lokasi quarry atau sumber material yang telah disetujui.
Quarry atau sumber material timbunan pilihan berasal dari tanah pegunungan yang mengandung butiran batuan yang memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis, dimana apabila diuji sesuai SNI 03-1744-1989, memiliki nilai CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman, jika dipadatkan sampai 100%.
Bila penimbunan dilakukan diatas tanah rawa tidak dapat dihindari, maka bahan timbunan pilihan haruslah bahan timbunan berbutir batu, pasir, kerikil atau bahan berbuti lainnya dengan index plastisitas maksimum 6 %.
Selain untu tanah lunak dan rawa, pondasi timbunan harus dipadatkan sepenuhnya termasuk penghamparan, pengeringan atau pembasahan sesuai keperluan, sampai 15 cm permukaan atas sesuai kepadatan yang disyaratkan berdasarkan uji sand cone test yaitu nilai kepadatan diatas 95 %.
Bahan material timbunan pilihan umumnya langsung diangkut kelokasi pekerjaan untuk dihampar pada lokasi yang telah disiapkan, namun tidak diperkenankan penumpukan bahan material di lokasi pekerjaan.
Segera setelah penghamparan dan pemadatan, material timbunan pilihan uji kepadatannya dengan metode sand cone test.
Pemadatan timbunan pilihan hanya boleh dilakukan bilamana kadar air berada dalam rentang 3 % dibawah kadar optimum sampai 1 %, yang harus didefinisikan sebagai kepadatn kerin maksimum.
Pada tanah rawa atau lunak yang dilakukan timbunan dengan bahan batuan, seluruh timbunan pada permukaanny harus ditutup dengan timbunan setebal 20 cm dan tidak mengandung batu yang butirannya lebih besar dari 5 cm.
Bahan material timbunan pilihan tidak boleh mengandung lebih dari 10 % ukuran butir yang tertahan pada ayakan 19 mm.
Baca Juga : Pengawasan Teknis Pekerjaan Timbunan Pilihan
Peralatan Timbunan Pilihan
1. Exavator
Exavator diperlukan untuk pekerjaan dilokasi quarry, baik untuk penggalian material maupun pengangkutan material diatas dump truk.
Selain itu, jika pekerjaan timbunan dilakukan pada tanah rawa yang memerlukan timbunan batu, maka exavtor sangat diperlukan untuk penghamparan timbunan batuan, perapian maupun pembersihan.
2. Dump Truk
Dump Truk berfungsi untuk mengangkut material timbunan pilihan dari lokasi quarry sampai pada lokasi penghamparan.
Ini merupakan mobil angkutan khusus material dengan skala besar atau efektif digunakan karena bak penampunganya dapat dengan cepat membuang material.
3. Bulldozer
Bulldozer digunakan untuk membantu motor grader melakukan penghamparan material. Alat ini sangat penting digunakan untuk menggeser material berat atau perataan sehingga mempermudah saat proses pembentukan jalan.
4. Motor Grader
Motor grader adalah alat berat yang sering digunakan untuk keperluan penghamparan material timbunan selain timbunan batu.
Alat berat yang satu ini selain digunakan sebagi alat penghampar material, juga digunakan untuk scarbing atau pengupasan lahan dan pembentukan badan jalan.
5. Vibrator Roller
Vibrator roller berfungsi sebagai peralatan utama untuk proses pemadatan. Proses pemadatan dilakukan dari tepi luar menuju kearah sumbu jalan atau bagian as jalan, sehingga semua lapisan mendapatkan pemadatan yang sama.
6. Water Pump
Water pump digunakan sebagai saat proses pemadatan, bilamana material timbunan pilihan terlalu kering sehingga sulit untuk dipadatkan.
Alat ini biasanya berupa mobil tanki dilengkapi dengan pipa sulingan air yang idesign sedemikian rupa sehingga efektif melakukan penyiraman diatas permukaan timbunan pilihan.
Baca Juga : Prosedur Administrasi Pekerjaan Timbunan Pilihan
Jaminan Mutu
Program jaminan mutu rutin harus dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan timbunan pilihan dilakukan.
Pengujian timbunan pilihan dilaukan setiap pemasokan bahan kelokasi pekerjaan sudah mencapai 1000 m3, maka dilakukan satu kali uji nilai aktif.
Pengujian nilai aktif pada material timbunan pilihan adalah sebagai berikut :
1. Uji gradasi, untuk mengetahui kasifikasi ukuran butiran.
2. Uji compction test, untuk mengetahui nilai kepadatan basah dan kering material.
3. Uji Index Plastisitas, untuk mengetahui kadar air optimum material.
4. Uji CBR, untuk cbr laboratorium atau rendaman sebelum material digunakan, maupun cbr lapangan untuk mengetahui kapasitas daya dukung lapisan permukaan perkerasan jalan (bila diperlukan).
2. Uji compction test, untuk mengetahui nilai kepadatan basah dan kering material.
3. Uji Index Plastisitas, untuk mengetahui kadar air optimum material.
4. Uji CBR, untuk cbr laboratorium atau rendaman sebelum material digunakan, maupun cbr lapangan untuk mengetahui kapasitas daya dukung lapisan permukaan perkerasan jalan (bila diperlukan).
Selain itu, uji kepadatan tanah rutin juga dilakukan dengan metode sande cone test pada timbunan pilihan yang telah selesai dilakukan pemadatan atau yang telah diterima kepadatannya secara visual.
Sand cone test dilakukan diatas permukaan timbunan pilihan pada setiap layer atau lapisan pada jarak rentang maksimal 200 meter sekali uji.
Uji akhir timbunan pilihan adalah proof railing test, dimana uji ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas lapis perkerasan diatas permukaan timbunan pilihan. Baik untuk lendutan maupun stabilitas lintasan.
Pemadatan yang dilakukan di tempat-tempat sulit seperti bahu jalan atau disamping fasilitas umum, harus dipadatkan dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm.
Bilaman kondisi lokasi pemadatan terlalu sempit, maka dapat digunakan peralatan pemadat mekanis seperti baby roller atau tamper.
Jika timbunan pilihan dilakukan untuk penimbunan jembatan atau struktur lainya, kondisi struktur jembatan harus sudah berumur minimal 14 hari setelah pengecoran.
Semua bahan timbunan pilihan akan diterima dan disetujui untuk dilakukan pembayaran bilamana semua kondisi telah selesai dilakukan pengujian maupun pemeriksaan. Baik terhadap kualitas, pelaksanaan maupun kuantitas sesuai dengan kontrak yang disepakati.
Sumber :
Spesifikasi teknis 2010 rev 3 divisi 3.2
Program Mutu Pekerjaan Timbunan Pilihan
Reviewed by Frets Wilson
on
July 05, 2020
Rating:
No comments: